Bisnis Global dan Kolaborasi
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah arus kerja dari bahan baku,
informasi dan perngetahuan seperangkat aktivitas. Proses juga mengacu pada cara
unik dimana manajemen memilih untuk mengoordinasikan pekerjaan. Setiap bisnis
dapat dilihat sebagai sekumpulan proses bisnis.
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung
oleh arus material, informasi, dan pengetahuan dalam proses bisnis. Sebuah
proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau untuk mengeksekusi lebih baik
dari para pesaingnya.
Proses bisnis lainnya melintasi banyak daerah
fungsional yang berbeda dan memerlukan koordinasi lintas departemen. Awalnya,
departemen penjualan menerima order penjualan. Kemudian produk dikirim.
Departemen penjualan diberitahu tentang pengiriman dan mempersiapkan untuk
mendukung pelanggan dengan menjawab panggilan atau memenuhi klaim garansi.
Area
Bisnis/Fungsi Bisnis
Sistem
Penjualan dan Pemasaran
Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa
organisasi. Pemasaran mengenali pelanggan produk atau jasa perusahaan,
menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, merencanakan dan mengembangkan
produk, dan mengiklankan serta mempromosikan produk dan jasa tersebut.
Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan, menjual produk dan jasa,
mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan.
Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen senior untuk mengawasi
pergerakan yang mempengaruhi produk baru dan kesempatan penjualan, mendukung
perencanaan untuk produk dan jasa yang baru, dan mengawasi kinerja pesaing.
Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen menengah dengan mendukung
penelitian pasardan dengan menganalisis kampanye periklanan dan promosi,
keputusan penetapan harga, dan kinerja penjualan.
Contoh sistem informasi penjualan yaitu sistem menangkap data penjualan pada
saat penjualan terjadi guna membantu perusahaan mengawasi transaksi penjualan
dan menyediakan informasi untuk membantu manajemen menganalisa tren penjualan
dan efektivitas kampanye pemasaran.
Sistem Manufaktur dan Produksi
Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan
pemeliharaan fasilitas produksi, penetapan sasaran produksi, dan penjadwalan
peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
membentuk produk akhir.
Kebanyakan sistem manufaktur dan produksi menggunakan sejenis sistem
persediaan. Sistem membuat laporan yang memberikan informasi mengenai hal-hal
seperti jumlah setiap barang yang tersedia, jumlah unit dari setiap barang
untuk dipesan kembali, atau barang pada persediaan yang harus diisi kembali.
Sehingga perusahaan dapat menggunakan formula untuk menghitung kuantitas yang
paling tidak mahal untuk dipesan kembali yang disebut dengan jumlah pemesanan
ekonomis ( economic order quantity).
Sistem
Keuangan dan Akuntansi
Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola asset keuangan perusahaan seperti
uang tunai, obligasi dan investasi lainnya untuk memaksimalkan pengembalian
atas asset ini.
Fungsi akuntansi bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan
perusahaan –penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian- untuk menghitung
arus dana dalam perusahaan.
Manajemen senior menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk menetapkan
sasaran investasi jangka panjang untuk perusahaan dan untuk memberikan
peramalan jangka panjang mengenai kinerja keuangan perusahaan. Manajemen
tingkat menengah menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk mengamati dan
mengendalikan sumber daya keuangan perusahaan.
Sistem Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan tenaga kerja perusahaan. Sistem infomasi sumber daya manusia
mendukung aktifitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan
lengkap mengenai karyawan yang ada, dan menciptakan program untuk mengembangkan
bakat dan keahlian karyawan.
Sistem sumber daya manusia membantu manajemen senior mengenali kebutuhan sumber
daya manusia untuk memenuhi rencana bisnis jangka panjang perusahaan. Manajemen
tingkat menengah menggunkan sisitem ini untuk memonitor dan menganalisis
perekrutan, penempatan dan kompensasi karyawan.
Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Dalam Dua cara Utama :
a.Meningkatkan Efisiensi kegiatan yang ada
b.Memungkinkan proses yang sama sekali baru yang mampu
informasi bisnis
- Arus perubahan informasi
- Menghilangkan penundaan dalam pengambilan
keputusan
-Ganti langkah berurutan dengan langkah perumpamaan
Sistem Proses Transaksi
-Melakukan dan mencatat transaksi rutin harian
yang diperlukan untuk melakukan bisnis
> Contoh: Pembukuan
pesanan penjualan, penggajian, pengiriman
-Memungkinkan manajer untuk memonitor status operasi
dan hubungannya dengan lingkungan eksternal
-Melayani tingkat operasi
-Melayani yang telah ditetapkan, tujuan terstruktur, dan
pengambilan keputusan
JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung
pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian
(gambar 1) :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar
gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan
oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word
processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice
mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor
dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber
data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga
disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu
mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat
suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner,
konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup
pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim
melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan
grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses
seperti kantor.
I. KONSEP
DASAR SISTEM INFORMASI (FERDINAND MAGALINE)
A. KONSEP
DASAR SISTEM
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini
dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2.Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
B. KONSEP DASAR INFORMASI
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan
keputusan.
C. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat
dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi
atau peralatan sistem lainnya.
II. KOMPONEN
SISTEM INFORMASI (BILLY N MAHAMUDU)
A. KOMPONEN
SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan
(building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen
output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen
basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi
satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih
mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan
mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi
data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam
basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
III. ELEMEN
SISTEM INFORMASI (BILLY N MAHAMUDU)
B. ELEMEN
SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat
keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data.
Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem,
programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan
dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur
yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan
masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat
pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal
masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem
manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik
dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan
secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File
juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an
lain sebagainya.
6. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui
kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer
dapat saling bertukar dokumen dan data.
7. Komunikasi data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara
komputerkomputer dan pirant-piranti yang lain dalam bentuk digital yang
dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan
oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem
informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan
komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
IV.
ARSITEKTUR DAN KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI (EDWIN HO)
A.
ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing.
Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan
efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan masing-masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien
tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi.
Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi
faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda. Perlu diketahui, perubahan
sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan
sebagai berikut :
Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan.
Tingkat II : Design, merancang cara pemecahannya.
Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem.
Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan
design
Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan
tujuan semula.
Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakn perubahan sesuai dengan hasil evaluasi
yang ada.
Adapun tingkatan yang menjadi kunci yang digunakan untuk memecahkan bagian
masalah baik itu secara menyeluruh maupun per bagian, yaitu :

B. KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI
Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus
yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat
di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
a. Sistem abstrak atau sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem
secara fisik, misalnya sistem komputer.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human
machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human
machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
dapat diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem
lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
campur tangan pihak luar.
V. PENGELOLA
SISTEM INFORMASI (Teguh Wahyono)
Salah satu
perangkat yang paling penting dari sistem informasi adalah manusia sebagai
pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan
pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung
dari kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh
karena itu bentuk atau jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan
level manajemennya.
• Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan
keputusan.
• Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan.
• Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi dan
pengambilan keputusan.
• Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.

Kemudian pada perkembangannya, dengan semakin besarnya lingkup sebuah sistem
informasi memerlukan adanya penataan kembali personel dengan baik terutama pada
struktur manajemen organisasi personil. Lihat contoh penataan struktur
organisasi pada departemen Sistem Informasi pada gambar 2.4. Tetapi struktur
organisasi seperti pada gambar tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan
kondisi real perusahaan.Variasi struktur manajemen tersebut sangat tergantung
pada Managerial Efficiency yang dibandingkan dengan tingkat User Service.
Manajemen sumber daya manusia perlu dilakukan dengan benar agar sistem
informasi dapat berjalan dengan baik. Hal itu dilakukan untuk mengurangi
terjadinya kesalahan-kesalahan yang bersifat manusiawi yang dapat mengurangi
mutu informasi yang dihasilkan sebuah sistem.
Gordon B. Davis memberikan contoh kesalahan-kesalahan tersebut seperti misalnya
:
• Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
• Operator sistem tidak mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
• Kehilangan data atau data tidak terolah.
• Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah.
• Salah dalam menggunakan dokumen induk/file induk.
• Kesalahan dalam prosedur pengolahan.
• Kesalahan yang dilakukan dengan sengaja.
Kesulitan karena kesalahan dapat diatasi dengan dua teknik yaitu pengontrolan data
dan penambahan batas kepercayaan pada data. Pengontrolan secara intern dapat
dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi. Selain itu perlu
juga dilakukan pemeriksaan auditing baik secara intern maupun ekstern.
VI.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan
sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang
lama perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,
permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya
pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas
kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama
untuk menyelesaikannya.
VIII. CONTOH
SISTEM INFORMASI
1. Sistem
reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis
dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang
jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.
IX.
KEMAMPUAN UTAMA SISTEM INFORMASI
1.
Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
tetapi mudah diakses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan
cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam
kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan
secara manual.
7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI
Agar dapat beroperasi, perusahaan harus berhubungan
dengan bagian-bagian informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, faktur dan
pembayaran, dan tentu saja produk dan layanan. Sistem informasi memungkinkan
perusahaan untuk mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih
baik, dan meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka.
BAGAIMANA TEKNOLOGI INFORMASI MENINGKATKAN
PROSES BISNIS
Teknologi informasi baru sering mengubah cara
bisnis bekerja dan mendukung model bisnis yang sama sekali baru. Men-download
e-book Kindle dari Amazon, membeli komputer online di Best Buy, dan
men-download trek musik dari iTunes adalah proses bisnis yang sama sekali baru
berdasarkan model bisnis baru yang tidak dapat dibayangkan tanpa teknologi
informasi saat ini. Dengan menganalisis proses bisnis, maka dapat mencapai
pemahaman yang sangat jelas tentang bagaimana bisnis benar-benar bekerja.
Selain itu, dengan melakukan analisis proses bisnis, juga akan mulai
memahami bagaimana mengubah bisnis dengan meningkatkan proses untuk membuatnya
lebih efisien atau efektif.
JENIS
SISTEM INFORMASI
Adanya kepentingan yang berbeda, spesialisasi, dan
tingkat dalam sebuah organisasi, menghasilakan berbagai jenis sistem. Tidak ada
sistem tunggal yang dapat menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan
organisasi. Sebuah organisasi bisnis yang khas telah mendukung sistem proses
untuk masing-masing bisnis utama fungsi-sistem untuk penjualan dan pemasaran,
manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, dan sumber daya manusia.
Sistem fungsional yang beroperasi secara independen satu sama lain menjadi
sesuatu dari masa lalu karena mereka tidak dapat dengan mudah berbagi informasi
untuk mendukung lintas-fungsional proses bisnis. Banyak yang telah diganti
dengan skala besar lintas-fungsional sistem yang mengintegrasikan kegiatan
proses bisnis terkait dan unit organisasi.
SISTEM UNTUK MANAJEMEN KELOMPOK BERBEDA
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk
mendukung kelompok-kelompok yang berbeda. Sistem ini meliputi sistem pemrosesan
transaksi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, dan sistem
untuk intelijen bisnis. 1) Sistem Pemroresan Transaksi. Sebuah sistem
pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang melakukan dan mencatat
transaksi rutin sehari-hari yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti
order entry penjualan, penggajian, catatan karyawan tetap, dan pengiriman.
2) Business Intelligence untuk Sistem Pendukung
Keputusan. Intelijen bisnis adalah istilah kontemporer untuk data dan
perangkat lunak untuk mengatur, menganalisis, dan menyediakan akses ke data
untuk membantu manajer dan pengguna perusahaan lainnya membuat keputusan yang
lebih tepat. sistem pendukung keputusan (DSS) mendukung pengambilan keputusan
non-rutin. Mereka fokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, dimana
prosedur untuk mendapatkan solusi belum tentu ditentukan sebelumnya. Sistem ini
menggunakan berbagai model untuk menganalisis data dan dirancang sedemikian
rupa sehingga pengguna dapat bekerja dengan mereka secara langsung. Sistem
pendukung eksekutif (ESS) membantu manajemen senior membuat keputusan. Mereka
menangani keputusan non-rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi, dan wawasan
karena tidak ada disepakati-on prosedur untuk tiba di solusi.
SISTEM YANG MELINGKUPI PERUSAHAAN
Dari semua jenis sistem yang telah telah
dijelaskan, memungkinkan menimbulkan pertanyaan bagaimana sebuah bisnis dapat
mengelola semua informasi dalam sistem yang berbeda, atau bagaimana semua
sistem yang berbeda dapat berbagi informasi dan bagaimana manajer dan karyawan
yang mampu mengkoordinasikan pekerjaan mereka. Semua ini adalah pertanyaan
penting bagi bisnis saat ini.
Aplikasi Perusahaan
Penerapan aplikasi enterprise, yaitu sistem yang
mencakup bidang fungsional, fokus pada menjalankan proses bisnis di seluruh
perusahaan bisnis, dan mencakup semua tingkat manajemen. Ada empat aplikasi
perusahaan besar:
1) Enterprise Systems Firms use enterprise
systems (ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis di bidang
manufaktur dan produksi, keuangan dan, akuntansi penjualan dan pemasaran, dan
sumber daya manusia ke dalam sistem perangkat lunak tunggal.
2) Sistem Manajemen Rantai Pasokan
menggunakan manajemen rantai suplai (SCM) sistem untuk membantu
mengelola hubungan dengan pemasok. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan
jumlah produk yang tepat dari sumber mereka ke titik konsumsi dengan
jumlah waktu singkat dan dengan biaya terendah.
3) Sistem Management Hubungan Pelanggan.
Sistem CRM menyediakan informasi untuk mengkoordinasikan semua proses
bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan pelayanan
untuk mengoptimalkan pendapatan, kepuasan pelanggan, dan retensi pelanggan.
4) SistemManajemen Pengetahuan (KMS)
memungkinkan organisasi untuk lebih baik mengelola proses untuk menangkap dan
menerapkan pengetahuan dan keahlian.
Intranet dan extranet
Intranet dan extranet layak disebutkan sebagai alat
alternatif untuk meningkatkan integrasi dan mempercepat arus informasi dalam
perusahaan, dan dengan pemasok pelanggan iklan. Intranet hanya situs web
internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh karyawan. Demikian juga
dengan extranet. Ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat diakses
vendor resmi dan pemasok, dan sering digunakan untuk mengkoordinasikan
pergerakan pasokan ke alat produksi perusahaan.
E-BUSINESS, E-COMMERCE, DAN E-PEMERINTAH
Bisnis elektronik, atau e-bisnis, mengacu pada
penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses bisnis utama
di perusahaan. Hal ini juga mencakup perdagangan elektronik, atau e-commerce.
E-commerce adalah bagian dari e-bisnis yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan barang dan jasa melalui internet. E-government mengacu pada
penerapan teknologi internet dan jaringan digital untuk memungkinkan hubungan
pemerintah dan lembaga-lembaga sektor publik dengan warga, bisnis, dan perpanjangan
pemerintah lainnya.
SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN TEAMWORK
Bisnis membutuhkan sistem khusus untuk mendukung
kolaborasi dan teamwork.
APAKAH KOLABORASI?
Kolaborasi bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama dan eksplisit. Kolaborasi berfokus pada tugas atau
prestasi misi dan biasanya terjadi dalam bisnis, atau organisasi lainnya, dan
antara perusahaan. Kolaborasi dapat berlangsung dalam waktu singkat, yang
berlangsung beberapa menit, atau jangka panjang, tergantung pada sifat dari
tugas dan hubungan di antara peserta.
Kolaborasi dan team work lebih penting saat ini
disebabkan berbagai alasan. 1) Mengubah sifat pekerjaan, 2) Pertumbuhan kerja
profesional, 3) Mengubah organisasi perusahaan, 4) Mengubah lingkup perusahaan,
5) Penekanan pada inovasi, 6) Mengubah budaya kerja dan bisnis..
MANFAAT BISNIS DARI KOLABORASI DAN TEAM
WORK
Sebuah survei global terbaru dari bisnis dan sistem
informasi manajer menemukan bahwa investasi dalam teknologi kolaborasi yang
dihasilkan organisasi meningkatkan lebih dari empat kali jumlah investasi,
dengan keuntungan terbesar untuk penjualan, pemasaran, dan fungsi penelitian
dan pengembangan (Frost dan Putih , 2009).
MEMBANGUN BUDAYA KOLABORASI DAN PROSES BISNIS
Kolaborasi tidak akan terjadi secara spontan dalam
suatu perusahaan bisnis, terutama jika tidak ada budaya yang mendukung atau
proses bisnis. Sebuah budaya bisnis kolaboratif dan proses bisnis yang sangat
berbeda. Manajer senior bertanggung jawab untuk mencapai hasil, tetapi
bergantung pada tim karyawan untuk mencapai dan menerapkan hasil. Fungsi
manajer menengah adalah untuk membangun tim, mengkoordinasikan pekerjaan
mereka, dan memantau kinerja mereka. Dalam budaya kolaboratif, manajemen senior
menetapkan kolaborasi dan teamwork yang penting untuk organisasi, dan itu
benar-benar menerapkan kolaborasi untuk jajaran senior bisnis .
ALAT DAN TEKNOLOGI UNTUK KOLABORASI DAN TEAM
WORK
Saat ini terdapat hun-dreds alat yang dirancang
untuk menghadapi kenyataan bahwa, dalam rangka untuk keberhasilan dalam
pekerjaan, semua bergantung pada satu sama lain, sesama karyawan, pelanggan,
pemasok, dan manajer. E-mail dan Instant Messaging (IM). E-mail dan
pesan instan telah dianut oleh perusahaan sebagai komunikasi dan kolaborasi
alat pendukung pekerjaan interaksi. Jaringan Sosial. Alat jaringan
sosial dengan cepat menjadi alat perusahaan untuk berbagi ide dan berkolaborasi
antara interaksi berbasis pekerjaan di perusahaan. Wiki adalah alat yang
ideal untuk menyimpan dan berbagi pengetahuan dan wawasan perusahaan. Virtual
Worlds. Dunia maya, seperti Second Life, sedang online 3-D lingkungan
dihuni oleh “warga” yang telah membangun representasi grafis dari diri mereka
dikenal sebagai avatar.
Internet Berbasis Kolaborasi Lingkungan
Sekarang ada suite produk perangkat lunak yang menyediakan
multi-fungsi platform untuk kolaborasi workgroup antara tim karyawan yang
bekerja bersama-sama dari lokasi yang berbeda. Alat kolaborasi banyak tersedia,
namun yang paling banyak digunakan adalah internet berbasis audio conferencing
dan sistem video conferencing, layanan software online seperti Google Apps /
Google Sites, dan sistem kolaborasi perusahaan seperti Lotus Notes dan
Microsoft SharePoint.
Checklist untuk Manajer: Mengevaluasi dan Memilih Alat Kolaborasi Software
Salah satu kerangka kerja yang telah membantua
untuk berbicara tentang alat kolaborasi adalah waktu / matriks ruang kolaborasi
dikembangkan pada awal 1990-an. Matriks waktu / ruang berfokus pada dua
dimensi dari kolaborasi prob-lem: waktu dan ruang. Waktu adalah jelas merupakan
hambatan bagi collabora-tion pada skala global. Tempat (lokasi) juga menghambat
kolaborasi dalam perusahaan global atau bahkan nasional dan regional yang
besar.
FUNGSI SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Dalam semua perusahaan, sistem informasi departemen
adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab untuk layanan teknologi
informasi. Sistem informasi departemen bertanggung jawab untuk menjaga
perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang terdiri
dari infrastruktur TI perusahaan.
DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi departemen terdiri dari spesialis,
seperti program, analis sistem, pemimpin proyek, dan sistem informasi manajer.
Sistem analis merupakan penghubung utama antara kelompok sistem informasi dan
seluruh organisasi.
Di banyak perusahaan, sistem informasi departemen
dipimpin oleh seorang chief information officer (CIO). Para petugas keamanan
kepala (CSO) bertanggung jawab atas sistem informasi security. OMS bertanggung
jawab untuk mendidik dan melatih pengguna dan spesialis sistem informasi
tentang keamanan, menjaga manajemen menyadari ancaman keamanan dan kerusakan,
dan memelihara alat dan kebijakan yang dipilih untuk melaksanakan keamanan. CPO
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi undang-undang privasi
data yang ada. Petugas Pengetahuan Kepala (CKO) bertanggung jawab untuk
pengetahuan-tepi program manajemen perusahaan. Pengguna akhir adalah perwakilan
dari departemen luar kelompok sistem informasi untuk siapa aplikasi yang
dikembangkan. Pengguna ini memainkan peran yang semakin besar dalam desain dan
pengembangan sistem-sistem informasi.
MENGELOLA FUNGSI SISTEM INFORMASI
Ada banyak jenis perusahaan bisnis, dan ada banyak
cara di mana fungsi TI diatur dalam perusahaan. Sebuah perusahaan yang sangat kecil
tidak akan memiliki informasi grup sistem formal. Perusahaan yang lebih besar
akan memiliki departemen sistem informasi yang terpisah, yang dapat
diselenggarakan di sepanjang jalur yang berbeda, tergantung pada sifat dan
kepentingan perusahaan.
Pentingnya Kolaborasi
Kolaborasi bukanlah hal baru. Namun, hal ini
menjadi semakin penting dalam dunia modern , seperti yang kita menjadi lebih
terhubung di seluruh dunia . Munculnya komputasi awan dan koneksi internet yang
lebih cepat telah memungkinkan kolaborasi yang lebih dari sebelumnya dan
sebagainya , dengan demikian , sangat penting bahwa bisnis memiliki alat
memungkinkan untuk berkolaborasi secara efektif .
Ini dapat datang dalam berbagai bentuk , sebagian besar paket perangkat lunak
dan CMS solusi berbasis cloud . Tentu saja, adalah bijaksana untuk pertama
mempertimbangkan koneksi internet bisnis dan apakah ini perlu ditingkatkan agar
dapat secara efektif berkolaborasi di seluruh dunia .
kolaborasi
Sementara CMS mungkin tidak benar-benar mengharuskan Anda untuk memiliki
koneksi supercepat , bahkan jika itu adalah berbasis cloud , ada beberapa
alasan bagus mengapa Anda mungkin perlu satu . Video conferencing , misalnya ,
menjadi sangat populer dengan organisasi , tetapi tidak berguna dengan koneksi
yang lambat .
Hal yang sama berlaku untuk segala bentuk streaming, kita semua mengalami
buffering dan tahu bagaimana dapat frustasi .
Mengapa berkolaborasi ?
Ketika bekerja pada sebuah proyek , kadang-kadang satu karyawan tidak akan tahu
segala sesuatu yang mereka mungkin perlu . Dengan bekerja sama dengan orang
lain dalam departemen yang berbeda , atau bahkan kantor , keterampilan dapat
dikumpulkan untuk membuat proyek lebih berhasil daripada yang mungkin
sebaliknya menjadi .
Istilah ' Enterprise 2.0 ' adalah buah mulut sering hari ini dan pada dasarnya
hanya berarti cara perusahaan menggunakan alat web modern . Ini termasuk alat
kolaborasi seperti :
wiki perusahaan
intranet sosial
Forum
blogging
instant messaging
Seperti yang Anda lihat , istilah yang benar-benar berlaku untuk segala sesuatu
yang terjadi secara internal dalam perusahaan ketika datang ke konten dan
kolaborasi . Ini tidak berarti suatu daftar yang lengkap namun , dan harus
diingat bahwa banyak alat-alat yang ditawarkan oleh CMS dapat digolongkan
sebagai Enterprise 2.0 .
Manfaat berkolaborasi di atas cukup jelas : wiki dapat ditambahkan ke oleh
anggota departemen yang berbeda untuk memberikan sumber daya yang lengkap untuk
semua orang dalam perusahaan . Intranet sosial membantu pekerja untuk
berinteraksi dan mengenal satu sama lain dan telah terbukti menghasilkan ,
tenaga kerja yang lebih produktif bahagia .
Blogging berguna internal untuk alasan yang mirip dengan wiki , jika anggota
staf dengan keahlian dalam bidang yang berbeda-beda menambah blog internal,
maka informasi untuk staf lain sering di ujung jari mereka .
Keindahan kolaborasi
Kolaborasi tidak hanya sama dengan tenaga kerja yang lebih bahagia , itu
merupakan salah satu yang berpendidikan . Hal ini karena secara alami
menginspirasi rasa komunitas dalam sebuah organisasi , yang berarti bahwa
karyawan merasa hampir seperti mereka adalah bagian dari keluarga . Selain itu
, kolaborasi memungkinkan karyawan untuk belajar dari satu sama lain dan bos .
Ini telah datang bahkan tentang lebih sejak munculnya media sosial seperti yang
telah mendorong , hampir dipaksa , dunia usaha menjadi lebih personal ,
daripada penuh birokrasi impersonal dan prosedur .
Sosial telah mendorong perusahaan untuk berbicara dengan pelanggan mereka
seperti orang-orang , bukan hanya alat untuk mencapai tujuan ( penjualan ) dan
ini akhirnya telah dibawa ke dunia usaha sebagai imbalan tersebut menjadi
jelas.
Dunia bisnis berubah , apakah itu suka atau tidak ,
dan segera kami juga akan mulai melihat perusahaan membangun masyarakat yang
lebih besar yang dapat diakses secara mobile oleh konsumen dan tenaga kerja .
Apps ditetapkan menjadi hal besar berikutnya dalam perusahaan dan CMS yang baik
dapat membantu ini bisa terjadi .
Sementara itu berpikir bahwa banyak perusahaan akhirnya akan memiliki toko
aplikasi mereka sendiri , hal ini tidak penting . Ada banyak pengembang
aplikasi terkemuka sekitar yang menciptakan aplikasi label putih, yang dapat
ditambahkan ke perusahaan CMS lengkap dengan branding dan penambahan konten
dipesan lebih dahulu .
Branding
Branding sangat penting untuk sebagian besar perusahaan sekarang seperti itu
diakui bahwa merek yang kuat cenderung tarif lebih baik . Hal ini karena merek
merupakan kepribadian perusahaan dan ketika dilakukan dengan baik , merek dapat
berkomunikasi etos perusahaan langsung ke konsumen dan karyawan .
Oleh karena itu , alat-alat kolaborasi dalam CMS harus sepenuhnya dicap dengan
logo perusahaan , teks , warna dan sebagainya , sehingga itu seragam di seluruh
papan . Jadi , jika bisnis dengan sejumlah kantor yang menggunakan CMS , itu
ide yang baik untuk memastikan bahwa paket tersebut bermerek sehingga karyawan
mengalami semua pandangan yang sama saat mereka login.
Hal ini dapat dilakukan di berbagai industri dan jika perusahaan memiliki
kantor di berbagai negara memberikan tema umum untuk bekerja dari . Tentu saja,
fungsi bahkan lebih penting , tapi di dunia saat ini , membayar untuk
mengembangkan merek yang kuat .
Mendapatkan kembali ke kolaborasi , sangat mudah untuk melihat mengapa hal itu
telah menjadi begitu populer jika Anda mempertimbangkan berapa banyak teknologi
telah berubah , bahkan dari satu dekade lalu . Lewatlah sudah hari-hari di mana
email harus ditukar dan mengajukan diri untuk referensi , sekarang semuanya
dapat dibahas secara real time .
dokumen berbagi
Demikian juga , sharing dokumen jauh lebih mudah daripada dulu dan itu tidak
lagi diperlukan untuk mengocok docs belakang dan ke depan dengan suntingan
melalui email atau hard copy . Sebuah CMS berbasis cloud akan berarti bahwa
dokumen dan proyek dapat disimpan sehingga mereka dapat diakses oleh semua
orang yang bekerja pada proyek pada saat yang sama . Ini adalah berita bagus
untuk tempat kerja virtual saat ini , yang dapat memiliki karyawan dan mitra
tersebar di seluruh dunia .
Video conferencing
Video conferencing lagi , makin populer dan memiliki beberapa manfaat bagi
perusahaan besar dan usaha kecil sama. Tidak hanya itu dapat digunakan secara
efektif untuk kolaborasi , dapat digunakan untuk pertemuan dewan , webinar ,
manajemen konten video dan banyak lagi .
Pada dasarnya , itu hanya alat lain bahwa perusahaan saat ini miliki mereka
yang membuat pekerjaan setiap orang lebih mudah dan biaya pemotongan .
Perjalanan bisnis yang mahal untuk konferensi dan pertemuan dapat dikurangi dan
produktivitas meningkat sebagai pekerja mampu melakukan segala sesuatu dari
kantor .
Pekerja Remote
Pertimbangan lain untuk menggunakan alat kolaborasi CMS adalah bahwa karyawan
dapat bekerja dari rumah , sebuah praktek yang juga makin populer ( meskipun
ada pengecualian ) . Dengan satu sederhana , Login aman , seorang karyawan
dapat terhubung ke kantor dan bekerja sama secara efektif seolah-olah ia berada
di sana secara pribadi .
Sekali lagi, ini mengarah ke tenaga kerja lebih
bahagia , yang mengarah pada produktivitas yang lebih besar dan perasaan
menjadi bagian dari keluarga besar , yang semua memiliki minat yang sama .
Hal ini tidak bisa cukup menekankan berapa banyak CMS dan alat-alat kolaborasi
dapat menguntungkan perusahaan . Mereka menghemat waktu dan uang dan
menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik bagi perusahaan yang menggunakannya.
Meidwardo Batubara
0412u014
Fakultas Bisnis Manajemen
Manajemen D3